copas.id – Kalau kita ngobrolin soal sejarah Nusantara, pasti nggak bisa lepas dari salah satu kerajaan maritim paling legendaris: Sriwijaya. Yap, kerajaan ini bisa dibilang jadi “penguasa laut” di Asia Tenggara selama beberapa abad. Bukan cuma dikenal di wilayah Indonesia aja, tapi pengaruhnya sampai ke India, Tiongkok, bahkan Arab, lho! Jadi, yuk kita kenalan lebih dekat sama kerajaan yang satu ini.
Asal Usul dan Letak Strategis
Sriwijaya diperkirakan berdiri sekitar abad ke-7 Masehi dan bermarkas di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Palembang, Sumatera Selatan. Lokasinya yang strategis di jalur perdagangan Selat Malaka bikin Sriwijaya jadi pusat transit penting buat kapal-kapal dagang dari berbagai negara.
Bayangin aja, saat kapal-kapal dari India dan Tiongkok lagi pada hilir-mudik, Sriwijaya duduk manis di tengah-tengah jalur itu dan ‘cuma’ tinggal memungut pajak dari kapal yang lewat. Keren banget, kan?
Kerajaan Maritim yang Bukan Kaleng-Kaleng
Banyak yang bilang Sriwijaya itu kerajaan laut terkuat di Nusantara. Bukan tanpa alasan. Armada laut mereka besar dan kuat, bikin banyak kerajaan lain segan. Bahkan, kerajaan ini dikenal sebagai “pengendali lautan” karena saking dominannya dalam hal perdagangan laut.
Kerajaan ini juga pintar banget menjalin hubungan diplomatik. Mereka aktif menjalin relasi dengan Tiongkok, India, dan bahkan Arab. Lewat hubungan ini, Sriwijaya nggak cuma memperkuat posisinya di jalur dagang, tapi juga memperluas pengaruh budaya dan agama.
Pusat Agama dan Pendidikan Buddha
Selain jago dagang dan perang, Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat pembelajaran agama Buddha. Banyak biksu dari India dan Tiongkok datang ke sini buat belajar, termasuk biksu terkenal asal Tiongkok, I-Tsing. Dalam catatannya, I-Tsing bilang kalau Sriwijaya punya banyak biara dan jadi tempat yang nyaman buat belajar ajaran Buddha.
Keren ya, kerajaan ini bukan cuma soal kekuasaan tapi juga jadi tempat lahirnya ilmu dan spiritualitas.
Masa Kejayaan dan Penurunan
Masa kejayaan Sriwijaya berlangsung dari abad ke-7 sampai abad ke-13. Selama periode itu, mereka menguasai banyak wilayah di Sumatera, Semenanjung Malaya, sampai sebagian Kalimantan dan Jawa bagian barat.
Sayangnya, kejayaan itu nggak bertahan selamanya. Serangan dari Kerajaan Chola di India Selatan pada abad ke-11 melemahkan kekuatan militer dan ekonomi Sriwijaya. Belum lagi munculnya kerajaan-kerajaan pesaing seperti Majapahit dan Singhasari yang bikin dominasi Sriwijaya makin goyah.
Akhirnya, sekitar abad ke-14, Sriwijaya benar-benar kehilangan pengaruh dan wilayahnya, dan nama besarnya pun perlahan tenggelam ditelan zaman.
Warisan Sriwijaya di Zaman Sekarang
Walau udah runtuh ratusan tahun lalu, warisan Sriwijaya masih terasa sampai hari ini. Mulai dari peninggalan arkeologi kayak prasasti dan candi, sampai budaya dan tradisi masyarakat Sumatera Selatan. Bahkan, nama “Sriwijaya” masih dipakai untuk berbagai hal, kayak maskapai penerbangan, nama universitas, sampai klub sepak bola.
Dan buat kamu yang penasaran lebih dalam, banyak museum dan situs sejarah di Palembang yang bisa kamu kunjungi. Siapa tahu bisa jadi inspirasi buat skripsi atau konten TikTok edukatif kamu, kan?
Intinya, Sriwijaya itu bukan cuma legenda, tapi bukti nyata bahwa Nusantara pernah punya kerajaan laut yang mendunia. Jadi, sebagai generasi sekarang, yuk kita kenali dan banggakan sejarah kita sendiri. Siapa tahu dari sejarah ini, lahir semangat baru buat membangun masa depan!