copas.id – Perang Dunia II mengguncang peradaban manusia pada abad ke-20. Perang ini meletus pada tahun 1939 ketika Jerman, di bawah kepemimpinan Adolf Hitler, menyerbu Polandia. Serangan ini mendorong Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman, dan secara perlahan menarik banyak negara ke dalam konflik global.
Negara-negara Poros yang dipimpin oleh Jerman, Italia, dan Jepang berusaha memperluas kekuasaan mereka. Sebaliknya, Sekutu yang terdiri dari Inggris, Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara-negara lain, bertahan dan melawan ekspansi agresif itu. Masing-masing pihak memobilisasi jutaan tentara, memproduksi senjata dalam skala besar, dan melibatkan rakyat sipil dalam skenario peperangan yang brutal.
Perang ini menyebar ke seluruh penjuru dunia. Jepang menyerang Pearl Harbor pada tahun 1941, memicu Amerika Serikat untuk masuk ke dalam perang. Uni Soviet menahan invasi besar-besaran di Stalingrad. Sekutu membalas dengan melakukan invasi besar-besaran ke Eropa melalui Normandia pada tahun 1944.
Akhirnya, pada 1945, Sekutu memaksa Jerman menyerah. Di sisi lain, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki, yang memaksa Jepang menyerah dan mengakhiri perang.
Perang Dunia II mengubah tatanan dunia. Negara-negara membentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mencegah konflik serupa. Peta kekuasaan dunia bergeser, dan perang ini meninggalkan luka besar, baik secara fisik maupun emosional, bagi jutaan orang.
Ketika dunia terbelah dalam dua kekuatan besar, umat manusia belajar dengan cara pahit bahwa kekuasaan tanpa kendali bisa menghancurkan peradaban. Sejak saat itu, sejarah tidak pernah berjalan sama lagi.