Mengenal Lebih Dekat Sistem Pendidikan di Negara Lain

Mengenal Lebih Dekat Sistem Pendidikan di Negara Lain

Pernah kepikiran nggak, sih, gimana rasanya sekolah di luar negeri? Ternyata, sistem pendidikan di negara lain bisa beda banget sama yang kita punya di Indonesia. Mulai dari cara belajar, sistem penilaian, sampai waktu liburan, tiap negara punya aturan dan gaya yang unik. Yuk, kita intip beberapa sistem pendidikan dari negara lain yang seru buat kamu ketahui!

1. Finlandia: Sistem Pendidikan Tanpa Stres

Di Finlandia, sekolah itu nggak bikin pusing kepala. Anak-anak baru mulai sekolah saat usia 7 tahun dan jarang sekali diberi PR (pekerjaan rumah). Di sana, fokusnya lebih ke pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif, jadi murid-murid nggak merasa tertekan. Bahkan, mereka lebih menekankan pada keterampilan hidup daripada sekadar hafalan. Menariknya lagi, nggak ada ujian nasional yang bikin deg-degan! Nilai-nilai murid juga nggak dipublikasikan, jadi nggak ada tuh, persaingan ketat yang bikin stres.

2. Jepang: Disiplin Adalah Kunci

Jepang terkenal banget dengan sistem pendidikannya yang disiplin. Murid-murid di sana terbiasa datang ke sekolah tepat waktu dan punya aturan ketat soal tata krama. Selain pelajaran akademik, murid Jepang juga diajari soal kebersihan, lho. Mereka terbiasa membersihkan ruang kelas, toilet, dan area sekolah lainnya setiap hari. Pendidikan karakter jadi fokus utama, jadi nggak heran kalau murid-murid Jepang dikenal sopan dan tangguh.

3. Amerika Serikat: Bebas Memilih Pelajaran

Di Amerika Serikat, murid punya kebebasan untuk memilih pelajaran yang mereka minati. Jadi, kalau kamu nggak suka matematika, kamu bisa lebih fokus di pelajaran seni atau olahraga, misalnya. Di sana, sistem kredit memungkinkan murid untuk lebih fleksibel dalam menyusun jadwal belajar. Sekolah di Amerika juga banyak yang punya kegiatan ekstrakurikuler, jadi kamu bisa bebas mengeksplorasi minat dan bakat kamu.

4. Jerman: Sistem Dual Pendidikan

Jerman punya sistem pendidikan yang dikenal sebagai “sistem dual.” Murid-murid di sana bisa memilih jalur akademik atau vokasi. Kalau memilih jalur vokasi, mereka bakal menghabiskan sebagian waktu di sekolah dan sebagian lagi di tempat magang. Jadi, lulusannya udah punya pengalaman kerja sebelum benar-benar terjun ke dunia profesional. Sistem ini cocok banget buat yang ingin langsung bekerja setelah lulus tanpa harus kuliah lagi.

5. Singapura: Fokus pada Pendidikan Berkualitas

Singapura dikenal dengan pendidikan yang berkualitas dan standar tinggi. Murid-murid di sana diharapkan untuk belajar keras dan punya nilai bagus. Sistem ini cukup kompetitif, karena Singapura memang menekankan pentingnya pendidikan dalam meraih kesuksesan. Namun, walaupun ketat, Singapura juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung seperti teknologi canggih dan guru berkualitas tinggi, jadi proses belajarnya juga optimal.

6. Perancis: Pendidikan yang Seimbang

Di Perancis, sistem pendidikan dirancang agar murid punya keseimbangan antara belajar dan kehidupan sosial. Sekolah biasanya berlangsung dari pagi sampai siang atau sore, tapi mereka punya waktu makan siang yang panjang untuk istirahat. Selain itu, murid-murid di Perancis juga sering diajak untuk berdiskusi dan berpikir kritis. Pendidikan di sana mendorong murid buat punya pandangan sendiri, bukan sekadar menghafal.

7. Korea Selatan: Pendidikan yang Sangat Kompetitif

Di Korea Selatan, pendidikan itu super kompetitif. Murid-murid di sana belajar dari pagi sampai malam, bahkan ada yang lanjut ke bimbingan belajar setelah sekolah. Tujuannya? Masuk ke universitas terbaik di negara itu. Nggak heran kalau murid Korea dikenal sangat giat dan disiplin. Namun, tekanan yang tinggi ini sering kali bikin stres, lho, jadi mereka juga punya banyak dukungan psikologis di sekolah.

8. Swedia: Pendidikan yang Gratis dan Terbuka

Di Swedia, semua pendidikan, termasuk kuliah, gratis bagi warga negaranya. Mereka juga menekankan pendidikan yang inklusif dan terbuka, jadi semua orang punya kesempatan yang sama buat belajar. Murid-murid di sana lebih banyak belajar dengan cara berkolaborasi dan praktis daripada sekadar duduk di kelas. Selain itu, ada fleksibilitas tinggi buat murid, termasuk dalam memilih bidang studi yang mereka suka.

9. Australia: Pendekatan yang Santai tapi Serius

Di Australia, sistem pendidikan terasa lebih santai karena murid nggak terlalu ditekan dengan ujian dan tugas yang berat. Namun, mereka tetap serius dalam belajar. Murid diberi kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan punya banyak kesempatan buat belajar di luar kelas, seperti lewat proyek atau kegiatan outdoor. Sekolah di sana juga lebih berfokus pada keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia nyata.

10. Kanada: Pendidikan yang Multikultural

Kanada dikenal sebagai negara yang multikultural, dan ini tercermin dalam sistem pendidikannya. Murid-murid di Kanada belajar tentang budaya dan bahasa yang beragam, karena banyak pelajar internasional yang datang ke sana. Selain itu, Kanada juga memberikan dukungan khusus buat pelajar dengan kebutuhan khusus, jadi pendidikan di sana inklusif dan merata.

Masing-masing negara punya keunikan tersendiri dalam sistem pendidikannya. Dari situ, kita bisa belajar bahwa nggak ada sistem yang sempurna, tapi setiap negara punya cara sendiri untuk mempersiapkan generasi mudanya. Kalau ada kesempatan, nggak ada salahnya buat coba belajar atau ambil program pertukaran pelajar di negara lain biar dapat pengalaman yang lebih luas.

Sumber Referensi

  • Tirto.id. (2020). Sistem Pendidikan di Beberapa Negara dan Perbedaannya.
  • Kompas.com. (2019). Perbandingan Sistem Pendidikan di Berbagai Negara.
  • Ruangguru. (2021). Belajar dari Sistem Pendidikan Negara Lain.

Baca Juga: 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia dan Faktor Yang Menjadikannya