Membaca Tanpa Sadar: Bagaimana Literasi Menyusup ke Alam Bawah Sadar Kita

copas.id – Setiap kali kamu membaca—entah itu novel, artikel, atau sekadar caption di media sosial—otakmu bekerja lebih dari yang kamu sadari. Tak hanya memahami makna secara sadar, pikiran bawah sadar juga ikut menyerap informasi, emosi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam teks. Proses ini sering terjadi tanpa kita sadari, tetapi dampaknya bisa bertahan lama dan membentuk pola pikir, sikap, bahkan keputusan hidup.

Pikiran bawah sadar berfungsi seperti ruang penyimpanan besar yang menampung segala hal yang pernah kita lihat, dengar, dan baca. Saat kamu menikmati cerita fiksi, otak tidak hanya memahami alur, tetapi juga menyerap pola relasi, respons emosional, dan nilai-nilai moral yang dibawa tokoh-tokohnya. Saat kamu membaca berita, pilihan kata dan nada penulisan bisa memengaruhi opini tanpa kamu sadari. Inilah cara literasi menyusup ke dalam diri: diam-diam, tapi konsisten.

Peneliti menemukan bahwa aktivitas membaca secara rutin bisa membentuk respons otomatis dalam berpikir dan bertindak. Misalnya, seseorang yang sering membaca tulisan bernuansa positif akan lebih mudah bersikap optimis. Sebaliknya, paparan berulang terhadap konten negatif bisa membentuk ketakutan, prasangka, atau kecemasan yang tertanam dalam alam bawah sadar.

Itu sebabnya, literasi bukan sekadar soal kemampuan mengeja dan memahami kalimat. Literasi juga berarti memilih dengan sadar apa yang kita baca. Kita harus menyadari bahwa setiap bacaan memiliki kekuatan membentuk siapa kita, bahkan ketika kita tidak sedang memperhatikannya secara aktif.

Dengan memahami cara kerja ini, kita bisa mengarahkan bacaan untuk menanamkan nilai yang membangun, bukan hanya menghibur. Karena saat kata-kata masuk ke pikiran bawah sadar, mereka tidak lagi sekadar informasi—mereka menjadi bagian dari diri kita.