Jobstreet: 71% Perusahaan Nilai Pengetahuan AI Saat Rekrutmen

Jobstreet 71% Perusahaan Nilai Pengetahuan AI Saat Rekrutmen

COPAS.ID – Sekarang zamannya serba cepat dan digital, termasuk urusan cari kerja. Kalau dulu yang penting bisa ngetik cepat atau jago Excel, sekarang beda ceritanya. Berdasarkan laporan terbaru dari Jobstreet, ternyata 71% perusahaan di Indonesia mulai mempertimbangkan pengetahuan soal Artificial Intelligence (AI) saat merekrut karyawan baru. Buat kamu yang masih cuek sama topik AI, mungkin ini saatnya mulai peduli.

Saya sendiri cukup terkejut waktu baca laporan ini. Ternyata, bukan cuma programmer atau orang IT aja yang dituntut ngerti AI, tapi juga profesi lain seperti marketing, admin, bahkan HR. Alasannya simpel: teknologi AI makin umum digunakan di berbagai bidang, jadi perusahaan maunya punya tim yang bisa adaptif dan nggak gaptek.

Kenapa Perusahaan Jadi Peduli AI?

Oke, mungkin kamu bertanya, “Kenapa sih perusahaan segitunya sama AI?” Jawabannya cukup logis. AI itu sekarang udah masuk ke banyak tools kerja. Contohnya, ada AI buat bantu nulis konten, menganalisis data, bikin laporan otomatis, sampai memprediksi tren penjualan. Bayangkan kalau kamu kerja di perusahaan yang udah pakai semua itu, tapi kamu nggak ngerti cara pakainya—bisa-bisa malah jadi beban tim, bukan solusi.

Perusahaan juga sadar bahwa AI bukan lagi “teknologi masa depan”, tapi udah jadi bagian dari masa kini. Mereka butuh karyawan yang siap belajar hal baru dan bisa manfaatin teknologi buat kerja lebih efisien. Jadi wajar aja kalau wawasan soal AI sekarang mulai dijadikan pertimbangan dalam proses rekrutmen.

Pengetahuan Dasar AI Aja Udah Nilai Plus

Kabar baiknya, kamu nggak harus jadi jago coding atau bikin model AI dari nol. Banyak perusahaan cukup puas kalau pelamarnya ngerti dasar-dasarnya aja. Misalnya, tahu apa itu ChatGPT, bisa pakai tools berbasis AI seperti Grammarly atau Canva AI, atau ngerti gimana AI bisa bantu kerjaan kamu sehari-hari.

Jadi, ini bukan soal jadi “ahli AI”, tapi lebih ke arah “melek AI”. Bisa ngerti konsep dasarnya, tahu fungsinya, dan tahu kapan harus pakai tools AI tertentu buat bantu kerjaan kamu. Bahkan, kalau kamu bisa kasih contoh di CV atau saat wawancara tentang gimana kamu pernah pakai AI buat menyelesaikan masalah, itu udah jadi nilai tambah banget.

Nggak Ada Kata Terlambat Buat Belajar

Kalau kamu merasa belum ngerti apa-apa soal AI, tenang. Nggak ada kata terlambat kok. Banyak banget sumber belajar gratis di internet. Mulai dari YouTube, podcast, sampai kursus singkat di platform seperti Coursera atau Skillshare. Bahkan sekarang udah banyak banget konten lokal yang bahas AI pakai bahasa Indonesia yang ringan dan gampang dimengerti.

Saya sendiri beberapa bulan terakhir mulai coba-coba eksplorasi dunia AI. Mulai dari pakai ChatGPT buat bantu nulis ide konten, sampai nyobain tools buat edit foto otomatis. Ternyata, seru juga. Nggak cuma bikin kerjaan lebih cepat selesai, tapi juga bikin saya jadi lebih kreatif karena banyak terbantu dari sisi ide dan efisiensi.

Masa Depan Dunia Kerja: Kolaborasi Manusia dan AI

Fakta bahwa 71% perusahaan mulai mempertimbangkan pengetahuan AI artinya satu hal: masa depan dunia kerja akan didominasi oleh kolaborasi antara manusia dan teknologi. Kita nggak harus takut kehilangan pekerjaan karena AI, tapi kita juga nggak bisa acuh. Justru dengan paham AI, kita bisa jadi lebih unggul dan punya keahlian yang relevan untuk masa depan.

Jadi mulai sekarang, yuk coba luangin waktu buat eksplorasi dunia AI. Mulai dari yang ringan-ringan dulu. Coba pakai AI buat bantu kerjaan kamu sehari-hari, atau sekadar ikut webinar tentang AI. Percaya deh, hal kecil ini bisa jadi langkah besar buat masa depan karier kamu.

Penutup

Zaman udah berubah, dan dunia kerja ikut berubah. Laporan Jobstreet yang bilang 71% perusahaan mulai menilai pengetahuan AI saat rekrutmen adalah sinyal kuat bahwa kita harus adaptif. Kamu nggak perlu langsung jadi pakar, tapi setidaknya tahu dasar-dasarnya. Siapa tahu, wawasan kamu soal AI jadi pembeda di antara puluhan pelamar lain.

Kalau aku pribadi, ini jadi pengingat bahwa belajar nggak pernah ada habisnya. Dan buat kamu yang lagi cari kerja, jangan lupa update skill—terutama yang berbau teknologi. Karena siapa tahu, itu jadi kunci buat dapetin pekerjaan impian kamu.