Surat Izin Tidak Masuk Kerja Karena Ada Kepentingan

Artikel ini menyajikan contoh surat izin yang baik dan benar. Contoh yang disediakan juga dapat dengan mudah diedit dan dicetak sesuai kebutuhan individu.
Contoh surat izin cuti kerja karena ada keperluan penting

[Kota], [Tanggal Sekarang]

Perihal: Permohonan Izin Tidak Masuk Kerja

Kepada yang terhormat,
Kepala Bagian HRD,
[Nama Perusahaan],
[Alamat Perusahaan]

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini mengajukan izin tidak masuk kerja pada tanggal [Tanggal Izin] dengan alasan yang tidak dapat saya hindari.

Nama Karyawan: [Nama Karyawan]
Jabatan: [Jabatan]
Alamat: [Alamat]

Saya akan memastikan bahwa semua pekerjaan yang tertunda atau mendesak akan segera ditangani dan diselesaikan setelah saya kembali ke kantor. Saya siap untuk memberikan bantuan atau informasi yang dibutuhkan melalui telepon atau email selama waktu ketidakhadiran saya.

Terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu atas permohonan izin tidak hadir saya. Saya akan kembali ke kantor pada tanggal [Tanggal Kembali] dan melanjutkan tugas saya seperti biasa.


Hormat saya,



[Nama Karyawan]


Cara Menggunakan dan Mencetak Dokumen

  1. Klik tombol “Lengkapi Isian”, akan keluar dialog isian.
  2. Isi form sesuai dengan keperluan.
  3. Klik tombol “Simpan Isian”.
  4. Klik tombol “Edit Dokumen”
  5. Sesuaikan tulisan dengan kebutuhan anda, tambah atau hapus beberapa kata bila perlu.
  6. Klik tombol “Simpan Hasil Edit”
  7. Klik tombol “Cetak Dokumen (PDF)”
  8. File PDF anda sudah siap untuk di download atau diprint. File PDF Siap

Tata Cara Penulisan Surat Izin Tidak Masuk Yang Baik Dan Benar

Surat harus ditulis dengan format yang jelas dan berisi informasi yang lengkap. Berikut adalah tata cara penulisan surat izin tidak masuk kerja yang benar:

  1. Kepala Surat

    • Letakkan kepala surat di bagian atas kertas.
    • Cantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, dan informasi kontak.
  2. Tanggal

    • Tuliskan tanggal penulisan surat di sebelah kanan bawah kepala surat.
    • Gunakan format: [Kota], [Tanggal Bulan Tahun].
  3. Penerima Surat

    • Tuliskan nama dan jabatan penerima surat.
    • Cantumkan nama perusahaan dan alamat perusahaan di bawahnya.
  4. Salam Pembuka

    • Mulailah surat dengan salam pembuka yang sesuai, misalnya “Kepada yang terhormat” diikuti oleh gelar dan nama penerima surat.
  5. Pengenalan Diri

    • Identifikasikan diri Anda dengan lengkap, termasuk nama, jabatan, dan alamat Anda.
    • Jika ada nomor karyawan atau departemen yang relevan, cantumkan juga.
  6. Alasan Izin

    • Jelaskan secara singkat alasan mengapa Anda perlu mengajukan izin tidak masuk kerja.
    • Ungkapkan alasan tersebut dengan jelas dan tepat, misalnya masalah kesehatan, keperluan keluarga, atau kegiatan penting yang berkaitan dengan pekerjaan.
  7. Tanggal dan Durasi Izin

    • Tentukan tanggal atau rentang waktu yang ingin Anda ajukan izin tidak masuk kerja.
    • Misalnya, “Saya mengajukan izin tidak masuk kerja pada tanggal [Tanggal Izin] sampai dengan tanggal [Tanggal Kembali].”
  8. Komitmen dan Penggantian Tugas

    • Jelaskan bahwa Anda akan menyelesaikan pekerjaan yang tertunda atau mendesak sebelum atau setelah izin.
    • Berikan penjelasan tentang bagaimana Anda akan mengatur tugas Anda selama ketidakhadiran, seperti mengarahkan pekerjaan kepada rekan kerja atau menawarkan bantuan melalui telepon atau email.
  9. Penutup

    • Sampaikan ungkapan terima kasih kepada penerima surat atas perhatian dan pengertiannya terhadap permohonan izin Anda.
    • Sertakan kalimat yang menyatakan niat Anda untuk kembali ke kantor dan melanjutkan tugas seperti biasa.
  10. Salam Penutup

    • Gunakan salam penutup yang sopan, seperti “Hormat saya” atau “Terima kasih”.
    • Tandatangani surat dengan nama lengkap Anda di bawah salam penutup.
  11. Lampiran

    • Jika diperlukan, sertakan lampiran atau dokumen pendukung yang relevan, seperti surat dokter atau bukti keperluan yang mendesak.
  12. Tembusan

    • Jika perlu, cantumkan tembusan surat kepada pihak yang perlu mengetahuinya, seperti atasan langsung atau departemen terkait.

Dalam penulisan surat, pastikan bahasa yang digunakan sopan, jelas, dan singkat. Juga, periksa kembali surat untuk memastikan tidak ada kesalahan pengetikan atau kekurangan informasi sebelum mengirimkannya.

Penutup

Dengan menggunakan contoh surat izin ini sebagai acuan, diharapkan pembaca dapat menyusun surat izin yang efektif dan menghindari ketidaknyamanan atau kesalahpahaman di tempat kerja. Komunikasi yang terbuka dan jujur merupakan kunci penting dalam menjaga hubungan kerja yang harmonis dan profesional.

Selalu ingatlah bahwa ketidakhadiran dalam pekerjaan haruslah didasari oleh kepentingan yang baik dan benar. Dengan mematuhi prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan dan menyampaikan surat izin dengan cara yang baik, kita dapat membangun reputasi profesional yang solid dan menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan.