copas.id – Kalau ngomongin soal kejayaan masa lalu, kerajaan Majapahit pasti jadi salah satu yang langsung terlintas di kepala. Nggak cuma dikenal sebagai kerajaan besar yang pernah menyatukan Nusantara, tapi juga punya peninggalan budaya, arsitektur, dan nilai-nilai yang masih bisa kita lihat dan rasakan sampai hari ini. Iya, kamu nggak salah baca meskipun Majapahit sudah runtuh ratusan tahun lalu, warisannya tetap hidup dan bahkan jadi bagian penting dari identitas kita sekarang.
Candi-candi yang Masih Berdiri Gagah
Salah satu warisan paling nyata dari Majapahit tentu aja adalah candi. Yang paling terkenal mungkin Candi Tikus dan Candi Bajang Ratu yang ada di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Trowulan ini diyakini sebagai ibu kota Majapahit dulu, jadi nggak heran kalau banyak banget peninggalan sejarah yang ditemukan di sana.
Candi Tikus misalnya, dulunya dipakai sebagai pemandian suci atau tempat ritual. Bentuknya unik banget, kayak kolam besar yang dikelilingi bangunan bata merah. Terus ada juga Candi Brahu, yang katanya tempat kremasi raja-raja Majapahit. Semua candi ini jadi bukti nyata kecanggihan arsitektur pada masa itu. Bayangin deh, zaman dulu belum ada alat berat, tapi mereka bisa bikin bangunan segitu detailnya!
Arsitektur Bata Merah Khas Majapahit
Selain candi, Majapahit juga mewariskan gaya arsitektur yang khas banget: bata merah! Kalau kamu perhatiin bangunan-bangunan kuno di Jawa Timur, banyak banget yang pakai bata merah tanpa plester. Ini bukan asal tempel, lho. Penyusunan batanya rapi, simetris, dan kuat banget. Bahkan sampai sekarang, gaya arsitektur ini masih dipakai di berbagai bangunan modern dengan sentuhan tradisional.
Contohnya, beberapa masjid dan rumah adat di daerah Jawa tetap mempertahankan unsur bata merah ini sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
Nilai-nilai Kebudayaan dan Filosofi
Majapahit bukan cuma meninggalkan bangunan, tapi juga nilai-nilai hidup yang sampai sekarang masih terasa. Salah satu yang paling kuat adalah konsep Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya “berbeda-beda tapi tetap satu.” Frasa ini berasal dari kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular, seorang pujangga Majapahit. Dan sekarang, kamu tahu sendiri kan? Kalimat ini jadi semboyan resmi negara kita.
Konsep persatuan dalam keberagaman ini udah tertanam dari zaman dulu. Kerajaan Majapahit sendiri berdiri di atas banyak suku dan budaya, tapi mereka bisa tetap bersatu di bawah satu pemerintahan. Pelajaran banget nih buat kita zaman sekarang, biar nggak gampang terpecah belah.
Seni dan Kerajinan yang Masih Hidup
Warisan lain yang nggak kalah penting adalah seni dan kerajinan tangan. Pada masa Majapahit, seni ukir, seni logam, dan seni lukis berkembang pesat. Motif-motif dari zaman itu masih bisa kita temukan di batik, ukiran kayu, hingga patung-patung tradisional. Banyak pengrajin di Jawa yang masih mempertahankan teknik dan desain yang terinspirasi dari Majapahit.
Bahkan, motif-motif Majapahit kini jadi inspirasi di dunia fashion, desain interior, sampai produk-produk modern. Keren ya, peninggalan masa lalu bisa tetap relevan di zaman digital seperti sekarang.
Trowulan: Wisata Sejarah yang Wajib Dikunjungi
Buat kamu yang penasaran pengen lihat langsung warisan Majapahit, coba deh main ke Trowulan. Di sana ada Museum Majapahit yang menyimpan ribuan artefak dan benda-benda peninggalan kerajaan. Jalan-jalan ke sana bukan cuma seru, tapi juga bikin kita makin ngerti sejarah sendiri.
Jadi, meskipun udah ratusan tahun berlalu, Majapahit masih hidup—bukan dalam bentuk kerajaan, tapi dalam rupa budaya, arsitektur, filosofi, dan nilai-nilai yang terus kita jaga sampai sekarang. Kadang, kita nggak sadar aja kalau hal-hal kecil yang kita temui sehari-hari ternyata berasal dari warisan hebat masa lalu. Yuk, kita jaga dan lestarikan bareng-bareng, biar anak cucu kita juga bisa bangga punya sejarah sekaya ini!